“CLBK”
BAB 1
Argha....!” terdengar suara Baim dari kejauhan, Argha pun
tidak begitu menghiraukan Baim, ia masih saja sibuk dengan lukisannya. Argha
adalah mahasiswa senirupa di salah satu perguruan tinggi negeri di Jakarta.
Namanya cukup popular di kampusnya, semenjak ia menjadi pemenang lomba lukis
tahun lalu.
“Ada apa ? “
Ini tadi kebetulan ketemu Sherin, dan dia nitipin ini ke gue
buat lo !” jawab Baim, sambil memberikan kotak makanan dari Sherin. Argha pun
tidak langsung membuka kotak itu, dia masih sibuk melukis.
“kalian baik-baik saja kan?” tanya Baim yang kemudian duduk
disamping Argha mengamati lukisan Argha yang hampir jadi.
“menurut lo?” tanya Argha balik kemudian menghentikan
aktivitas melukisnya, yang padahal hampir jadi. Ia pun segera membuka kotak
makanan pemberian Sherin, dan sepertinya Argha tidak selera setelah melihat isi
dari kotak makanan itu.
“buat lo aja, gue nggak selera!”
“beneran?makasih. Asyik, lumayan rezeki!” kata Baim, yang
kemudian melahap Burgernya.
“udah tahu, nggak suka burger, masih aja dikasih” gerutu
Argha dengan rasa kesal.
“Selesai lo makan burger, ikut gue ke kantin ya!” kata Argha
kepada Baim, mereka pun kemudian segera menuju ke kantin langganannya. Dan
sesampai di kantin rupanya dia disuguhi dengan pemandangan yang kurang
menyenangkan. Argha melihat Sherin dan Davin duduk berdua, sepertinya mereka
sedang bicara serius. Argha pun segera menghampiri mereka berdua.
Ngapain, si Davin datang ke kampus ini. Nyamperin Sherin
segala lagi. Bisik Argha dalam hati dengan perasaan kesal.
“lagi ngobrolin apa sih, serius banget ?” tanya Argha agak
sinis, yang tiba-tiba duduk disebelah Sherin, disusul dengan Baim yang kemudian
duduk disebelah Davin. Sherin adalah pacar Argha mahasiswi semester 5 jurusan
seni musik, ia cukup pandai dalam bermain biola. Dia juga termasuk cewek yang
populaire di kampus.
“jangan salah paham gha, gue ngajak Sherin buat bikin acara
kejutan pesta ulang tahun sahabat gue!” kata Davin buru-buru menjelaskan, agar
Argha tidak salah paham dengannya.
Dan Argha terlihat tidak begitu memperdulikan penjelasan
Davin.
Kamu ikut ya, pasti acaranya seru!” ajak Sherin penuh harap.
Ya lihat besoklah !” sahut Argha ketus, ia pun segera memesan
Soto Ayam kepada pelayan kantin.
Melihat sikap Argha yang sepertinya tidak senang dengan
keberadaannya, Davin pun segera pergi.
Guys, gue, cabut dulu ya, masih ada urusan lain!” pamit
Davin.
Semenjak kejadian 2
minggu yang lalu, sikap Argha kepada Davin berubah, dan Davin cukup menyadari
itu. Dua minggu yang lalu Argha melihat Davin dan Sherin jalan berdua di Mall,
saat itu sebenarnya Argha meminta Sherin untuk menemaninya pergi membeli buku,
tetapi Sherin tidak bisa karena ada janji sama teman . Davin adalah sahabat
Sherin sejak kecil, dan rumah mereka pun berdekatan. Dari SMP sampai SMA mereka selalu satu sekolah. Tapi
pada saat kuliah mereka tidak satu kampus. Sherin memutuskan kuliah di seni
musik sedangkan Davin diterima disalah satu Perguruan Tinggi Negeri di Fakultas
Hukum. bagi Davin, Sherin itu sudah seperti adik kandungnya sendiri
“Kamu masih marah?” tanya Sherin lirih.
“hmm...cepet juga, akhirnya soto ayamnya datang juga!” ujar
Argha tidak memperdulikan pertanyaan Sherin.
“Kalau ditanya tuh jawab!”kata Sherin kali ini dengan nada
keras, ia pun mulai jera dengan sikap Argha yang ,menurutnya kekanak-kanakan.
Argha asyik menikmati soto ayam, dan tidak memperdulikan dia sama sekali.
Melihat suasana mulai memanas, Baim yang sedari tadi duduk di depan mereka
berdua pun segera pergi tanpa pamit.
“aku makan dulu ya, nanti habis selesai makan baru kita bahas
itu. Kamu nggak lihat aku sudah kelaperan gini?”
Hmm... ok!”
Sherin hanya bisa duduk diam, sambil memperhatikan Argha
melahap soto Ayam favoritenya. Ia pun menyadari baahwa Argha tidak searogan
seperti apa yang ia pikir sebelumnya, bahwa Argha tidak lagi marah dengannya.
“Kamu nggak makan?” tanya Argha
“nggak, sudah kenyang !” jawab Sherin dengan tersenyum, ia
tidak begitu menyukai Soto Ayam.
“setelah ini ikut aku
ya, beli kue ulang tahun buat acaranya Davin. nanti malam”ajak Sherin.
Mereka berdua pun segera pergi ke toko kue, untuk acara
Davin.
***
Terlihat Sherin bingung memilih kue yang sudah tersedia di
etalase toko. Argha pun menunjuk salah satu kue blackforest yang berbentuk
persegi, yang ukurannya tidak terlalu besar.
“Menurut ku ini aja deh!” usul Argha
mmm...boleh juga, yaudah ini saja !”
kemudian Sherin pun
segera meminta pelayan untuk segera membungkus kue itu.
“Mbak, sekalian lilin angka 20 ya!”
Oh, jadi sahabat Davin itu usianya 20 ya? Tanya Argha kepada
Sherin
Iya, sebenarnya hari ini dia ulang tahun tapi Davin memberi
kejutannya baru nanti malam. Aku juga belum pernah lihat dia sebelumnya sih!”
kata Sherin menjelasakan
Cewek apa cowok dia? Tanya Argha lagi
Emm... katanya sih cewek, dia itu salah satu karyawannya di
Caffe, Davin bilang cewek itulah yang nemuin dompetnya yang ilang, dan setelah
itu Davin jadi kenal baik sama dia!”
Mendengar penjelasan Sherin tentang sahabat Davin, Argha pun
hanya mengangguk-anggukan kepalanya.
Oh.. jadi begitu ya!”
Pelayan Toko Kue itu pun segera memberikan kue yang sudah
dibungkus itu kepada Sherin, Sherin pun segera mengeluarkan uang yang ada
didompetnya. Dan Argha segera mengantar Sherin pulang kerumah.
“nanti kamu jadi ikut nggak?”
“mmm...nanti aku usahain deh,lagian aku juga nggak kenal
dengan sahabat Davin. Jadi aku pikir, kehadiran ku tidak terlalu penting.aku
pulang dulu ya !”pamit Argha.
“yaudah aku jadi lega, kalau kamu nggak marah lagi, dan nggak
cemburu sama Davin. Kamu pulang nya hati-hati ya?” kata Sherin mengingatkan.
**
Suasana Caffe yang cukup ramai,hal itu biasa terjadi di Saturday Night atau biasa dikatakan MALAM MINGGU. Malam yang biasanya anak muda nongkrong di Caffe ataupun hangout , membuat Airin merasa kelelahan melayani pesanan pelanggan. Para pelanggan yang ingin memesan Cappucinno cukup banyak. Harusnya hari ini dia libur, karena hari ini adalah hari specialnya. Tapi ia menyadari bahwa permintaan atasan harus dilaksanakan dan hari ini dia harus lembur sampai jam 12 malam nanti. Hari ini cukup ramai, nggak seperti hari hari biasanya, pengunjung datang silih berganti.
Suasana Caffe yang cukup ramai,hal itu biasa terjadi di Saturday Night atau biasa dikatakan MALAM MINGGU. Malam yang biasanya anak muda nongkrong di Caffe ataupun hangout , membuat Airin merasa kelelahan melayani pesanan pelanggan. Para pelanggan yang ingin memesan Cappucinno cukup banyak. Harusnya hari ini dia libur, karena hari ini adalah hari specialnya. Tapi ia menyadari bahwa permintaan atasan harus dilaksanakan dan hari ini dia harus lembur sampai jam 12 malam nanti. Hari ini cukup ramai, nggak seperti hari hari biasanya, pengunjung datang silih berganti.
“Huft... ulang tahun, tapi terasa biasa saja, mereka lupa apa
ya? Davin juga sibuk, nggak kasih ucapan lagi. Hari ini benar-benar hari sibuk
di Caffe ini!” kata Airin dalam hati.
“Airin..!” panggil Davin tiba-tiba yang ada dibelakangnya,
yang sempat membuat Airin kaget.
“Maaf hari ini sibuk, nggak ada waktu buat dengerin curhatan
lo!” kata Airin jutek,.
Davin hanya ternyum melihat tingkah laku sahabatnya itu,
tidak seperti biasanya Airin bersikap kasar dan jutek padanya. Ia pun tahu apa
penyebabnya. Jarum jam yang sudah melingkar ditangan kirinya sudah menunjukkan
pukul 8 malam.
Saatnya sandiwara di mulai!” kata Davin lirih
Didepan ia melihat ada keributan, rupanya Airin sedang kena
marah customer. Dan customer yang marah-marah itu adalah Sherin, karena secara
tidak sengaja Airin menumpahkan Cappucino di baju seorang perempuan yang telah
memesan minuman di Caffe itu, yang sebenarnya di sengaja oleh perempuan itu. Davin
pun segera menghampiri Airin.
Maaf mbak, nggak sengaja !” kata Airin lirih, wajahnya mulai
pucat melihat tatapan perempuan itu, yang tajam.
Astaga, lain kali kalau kerja yang bener donk !” gertak
perempuan itu
Ada apa sih kok ribut –ribut ?” tanya davin
mmm.. ini tadi cewek ini numpahin minuman di baju gue Beb.
Nggak becus banget sih kerjanya!” ungkap perempuan menjelaskan.
Yaudah, gue minta maaf atas sikap karyawan gue ya Sher, gue
jamin hal seperti ini tidak akan terjadi lagi!” kata Davin dengan rasa
bersalah.
Hah? Apa? Beb? Sejak kapan Davin ganti nama berubah jadi BEB?
NORAK ALA SINETRON NIH CEWEK. Jadi perempuan ini kenal sama Davin, mungkin dia
salah satu teman kuliahnya kali ya atau ini pacarnya Davin? Hyaahh.... pupus
harapan gue.Hmm.. penampilannya girly,modis, rambut lurus kulit putih langsat,
hidung mancung. Tapi sayang, kayak nenek LAMPIR, galak. Haha. Cowok mana, yang
nggak suka dengan tipe seperti ini. Huh.. mustahil si Davin bisa suka sama gue.
Tapi sahabat aja, aku rasa sudah cukup. Bisik Airin dalam hati, sambil memperhatikan
penampilan perempuan itu.
Aduh. Malah senyum-senyum. beresin donk !” suara perempuan
itu tiba-tiba mengagetkan Airin .
Rin, gue harap elo nggak mengulang hal seperti ini lagi !”
kata Davin dengan sinis
Ok. Gue nggak akan mengulangi lagi kok vin, kalau gue ceroboh
gue minta maaf !”
Kemudian Airin pun segera membereskan gelas yang ada di meja
untuk dibawa kebelakang. Dan segera mengganti minuman yang di pesan perempuan
tadi. Sebelumnya dia memang belum pernah menumpahkan minuman kepada pengunjung
di Caffe itu, dia juga tidak merasa menumpahkannya. Tapi perempuan itulah yang
tiba-tiba mengatakan bahwa ini adalah kecerobohannya, Aiin pun hanya pasrah dan
mengakuinya, karena jika dia mengelak, masalah akan lebih panjang. Dan belum tentu
Davin mempercayai dirinya.
“Rin, minumannya cepetan ya diantar. Cewek tadi sudah
ngomel-ngomel !” kata Andrea, menyuruh Airin agar segera membawa minuman yang
dipesan Sherin. Ia pun segera menuju ke meja perempuan tadi, dan mengantar
minuman pesanannya. Terlihat ada sebuah kue ulang tahun dan lilin angka 20
disana, Sherin yang tadinya sendiri kini telah ditemani tiga orang temannya,
dan salah satunya adalah Davin.
“oh, rupanya cewek itu ulang tahun juga hari ini” bisik Airin
dalam hati, ia tidak tahu bahwa sebenarnya kue yang ada dimeja itu, adalah
kejutan dari Davin untuk dirinya. Dan sedikit pun ia tidak merasa curiga, bahwa
sebenarnya yang terjadi barusan adalah skenario yang dibuat Davin.
Permisi. Ini minumannya!” kata Airin dengan perasaan sedikit
canggung karena kejadian tadi.
Makasih ya. Oia kamu duduk disini aja, gabung sama kita-kita
!” kata perempuan itu dengan tersenyum. Meminta Airin untuk bergabung
dengannya. Airin pun merasa terkejut dengan perubahan sikap Sherin, yang
beberapa menit yang lalu marah-marah padanya. Dan sekarang ia meminta bergabung
dengannya.
Maaf, masih ada kerjaan , jadi nggak bisa!” sahut Airin,
iapun segera buru-buru menuju kebelakang.
Idih, ngapain juga gue mesti gabung, kenal juga nggak. Pikir
Airin
Sia-sia donk, gue menyuruh Sherin bawa kue ulang tahun kesini
!”
Suara itu tiba-tiba menghentikan langkah Airin, dan saat ia
menoleh kebelakang. Terlihat Davin, membawa kue itu. Langkahnya tertuju
padanya, dan semua pengunjung di Caffe itu, berdiri dan bernyanyi selamat ulang tahun.
Apa-apaan sih, ya ampun. Jadi tadi Cuma sandiwara? Ih jahat
banget !” kata Airin, dengan perasaan terkejut. Ia tidak menyangka Davin
membuat kejutan seperti ini kepadanya. Sebelum ia pikir, bahwa teman-temannya
lupa dengan hari ulang tahunnya.
Selamat ulang tahun ya, Aiirin Khairunisa!” ucap Davin dengan
tersenyum, yang kemudian meminta Airin untuk segera make a wish dan meniup
lilinnya. Semua pengunjung di Caffe itu memberi ucapan selamat kepada Airin,
termasuk perempuan tadi, ia pun tidak ketinggalan memberi ucapan dan kado buat
Airin. Acara pesta ulang tahun yang tidak disangka itu pun cukup meriah. Suasana
yang penuh canda tawa itupun, tiba-tiba hening ketika suara petikan gitar
terdengar dari arah panggung mini di Caffe itu. Terlihat Davin duduk disana
sambil menyanyikan lagu Michael Bubble yang berjudul Lost, kemudian disusul
dengan lagu David Cook yang berjudul Always be my babby. Ia menyanyikan lagu
itu dengan penuh perasaan. Lagu itu sengaja ia persembahkan untuk AIRIN. Suara
Davin yang terdengar mirip dengan David Cook penyanyi aslinya, sekilas membuat
para pengunjung di Caffe itu cukup terpesona dengan suara Davin. Yang
sebelumnya Davin belum pernah tampil menyanyi di Caffenya itu. Terakhir dia
tampil menyanyi, saat dia duduk di bangku SMP untuk acara PENSI disekolahnya.
Mahasiswa yang kuliah dijurusan Hukum itu sebenarnya mempunyai bakat terpendam.
Ia cukup piawai dalam bermain gitar.
Aku rasa 2 buah lagu sudah cukup, dan maaf kalau suaranya
kurang bagus!” kata Davin. kepada para
pengunjung di Caffe itu. Dan mereka memberikan tepuk tangan, atas penampilan
Davin. Davin pun segera menuju ketempat teman-temannya berada.
“Wah.. wah. Gila lo vin, sudah kayak penyanyi professinal aja
malam ini. Sejak kapan lo bisa nyanyi? Hmm,, tapi gue akui, penampilan lo malam
ini tidak mengecewakan penonton. Apalagi kalau seandainya lagu yang lo nyanyiin
barusan buat gue..hihi.. pasti gue seneng banget!” kata Sherin kepada Argha, sambil
tertawa dan melirik kearah Airin. Yang sedari tadi terlihat canggung setelah
Davin menyanyikan lagu itu untuk dia.
“Alahhh, kebiasaan lo rin. Bilang aja, sebenarnya lo
mengharapkan Davin. Kalau Argha denger, ucapan lo tadi mungkin dia bakal marah
sama lo. Haha” sahut Baim sambil tertawa.
Ya ampun... kalian ini ada-ada saja!” ucap Davin yang hanya
bisa tertawa dan menggelengkan kepalanya. Melihat ulah kedua temannya yang
selalu adu mulut didepannya.
HAH...Argha? Argha
siapa ya? Bisik Airin dalam hati. Sesaat hatinya bergetar mendengarkan
nama yang barusan Baim sebutkan tadi.
Malam pun semakin larut.para pengunjung di Caffe itu mulai
berkurang. Baim dan Sherin pun segera berpamitan. Caffe pun ditutup. Tinggal
Davin dan Airin yang masih berada di Caffe itu.
“Udah malam vin, semunya sudah beres. Dan gue pulang dulu, gue
juga mau bilang trimaksih ya!” ucap Airin, dengan perasaan yang masih canggung.
“sama-sama rin, gue harap elo merasa bahagia malam ini,
hati-hati ya kalau pulang jangan ngebut-ngebut !” pesan Davin kepada Airin.
Seperti biasa, Airin pulang bersama motor kesayangannya. Saat Airin menuju,
keluar dari pintu gerbang Caffe, tiba-tiba sebuah mobil berhenti tepat didepan
gerbang caffe itu, pemilik mobil itupun segera keluar.
Airin tertegun ketika melihat sosok laki-laki yang keluar
dari mobil itu, telah berdiri didepannya.
ARGHA!” bisiknya dalam hati. Airin merasa lemas, jantungnya
mulai berdetak tidak beraturan. Laki-laki itu terlihat kelelahan.
Davin masih ada di Caffe?” tanya laki-laki itu.
Oh.. masih kok, kalau mau menemuinya!” jawab Airin singkat
tanpa basa-basi
Ok makasih !”
Laki-laki itu pun segera masuk ke Caffe dan menemui Davin.
Hmm... Argha kenal Davin. Apa mungkin Argha itu pacar cewek
yang bernama Sherin tadi? Argha sudah lupa sama aku mungkin ya, wajarlah kalau
dia tidak mengenali aku yang sekarang. 6 tahun itu memang waktu yang cukup
lama.
Bersambung....
Bersambung....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar